Wednesday, May 22, 2019

Kajian Nurul Iman / 30.03.19 / Ust. Nuzul Dzikri / Ngaji = Neraka ??

Kajian Nurul Iman
30.03.19
Ust. Nuzul Dzikri
Ngaji = Neraka ??
Kajian Kitab Tadzkiratu as-Sami' wa al-Mutakallim fi Adabi al-'Alim wa al-Muta'allim (Ibnu Jamaah)


Hikmah dr Allah Taala : tidak setiap orang diberikan kesempatan menuntut ilmu agama sejak usia muda. 

Intinya adalah militansi dalam menuntut ilmu. Ada upaya keikhlasan, ada semangat, ketawadhuan, kesitiqomahan. 

Belajarlah ilmu agama sebelum anda menjadi orang besar, sebelum tua, sebelum sukses, kata Umar bin Khattab. Lalu ditambahkan oleh Imam Bukhari : Dan begitu juga ketika anda sudah anda menjadi orang tua, setelah sukses, dan setelah menjadi orang besar. Karena kunci kebahagiaan adalah ilmu Allah.

Para shahabat Nabi pun banyak yg menuntut ilmu di usia yg sudah tidak muda lg. Ilmu yg berkah itu bukan hanya konten yg benar, tp prosesnya juga harus benar.

Barangsiapa yg fase awalnya dibakar oleh kerja keras, pengorbanan, keringat, maka fase akhirnya akan bersinar. Mulai dari nol, istiqomah, dan serius, dan akhirnya banyak orang yg dapat hidayah karena kerja keras tsb 

Semua orang beramal sesuai takdirnya, tp yg namanya surga firdaus itu butuh upaya, kerja keras. Surga itu dikelilingi hal hal yg nggak sesuai dengan keinginan kita...

Jangan curangi proses, karena proses tidak akan berubah. Dan anda tidak akan menemukan sunnatullah itu berubah, pola hidup, pattern.

QS Fathir 43
"Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu."

Dan diantara pola hidup adalah yg tertera dlm QS Al Ankabut 69
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."

Jihad di sini bukan yg artinya perang, karena ayat ini diturunkan sebelum ada syariat ttg berjihad perang, tp maksudnya berjihad adalah berjuang dan totalitas. 

Rasulullah aja jalan kaki dr Makkah ke Madinah untuk hijrah,
Rasulullah harus mengalami fase dicaci maki untuk dapat diterima ajarannya,
Masa iya kita santai2 minta surga...
Rasulullah pun juga menjalani pola Allah...

Ilmu itu diangkat dengan diwafatkannya ahli ilmu. Lalu sampai tidak ada lg orang yg berilmu, dan kemudian orang2 akan mencari dan mengangkat orang2 bodoh yg ditokohkan, lalu mereka saling sesat dan menyesatkan.

Kufur nikmat, dikasih Allah nikmat tp kita ga dimanfaatkan, maka Allah akan cabut nikmat tsb.

"Dari Nabi SAW, barangsiapa yg menuntut ilmu untuk selain Allah SWT, atau yg dia inginkan selain mengharapkan wajah Allah, maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka."

Sanad hadits ini lemah, ttp makna hadits ini didukung oleh dalil2 yg lain:

Nabi SAW bersabda di dlm hadits yg shahih diriwayatkan oleh abu Dawud
"Barangsiapa yg menuntut ilmu yg seharusnya diniatkan untuk mencari wajah Allah, dia tidak mempelajarinya kecuali karena ingin memperoleh dunia, dia tidak akan mencium bau surga di hari kiamat kelak."

"Sesungguhnya manusia yg disidang dan dieksekusi di neraka ada 3, salah satunya adalah seseorang yg mempelajari ilmu, dan mengajarkan dan membaca Al Qur'an, lalu Allah menjelaskan nikmat yg diberikan kepadanya di dunia, dan orang tsb mengakui semua nikmat Allah kepadanya. Lalu Allah bertanya untuk apa semua nikmat tsb? Orang tsb menjawab bhw semua itu dilakukan untuk mencari wajah Allah. Lalu Allah menjawab "engkau dusta. Sejatinya engkau belajar agar dinobatkan sebagai ulama, dan membaca Qur'an agar mendapat gelar qori, dan gelar itu telah engkau dapatkan. Lalu Allah panggil malaikat2nya untuk memasukkan orang tsb ke api neraka."

Yg bisa diambil pelajaran dr hadits ini adalah:

#1. Jaga keikhlasan.
Karena perkara menjaga keikhlasan ini nggak mudah. Kalo kita gagal, maka semua ini berakhir.

Hisyam mengatakan : demi Allah, saya tidak berani mengatakan bahwa sy pernah keluar sehari aja dlm rangka menuntut ilmu hadits dan ilmu agama semata2 mengharap wajah Allah.
Imam Adz Dzahabi ketika menukilkan perkataan Hisyam juga berkata "saya pun demikian"

Karena mereka mengerti dan paham hadits ini, kita peluangnya tuh besar banget jadi yg pertama dieksekusi masuk neraka.

Ikhlas itu perkara yg berat. Tp jangan juga gagal paham, habis ini resign dr kajian. Mendingan mabok, mending nyimeng drpd kajian.
Yg maksiat, yg nggak ngaji, emang mggak kena hadits ini, tp kena dalil yg lain. Solusinya adalah menjaga keikhlasan, bukan lari ke maksiat. Maksiat yg bikin kita ribet. Ilmu adalah kunci. Jangan terlena dengan prestasi

#2. Lihat bagaimana kebodohan orang2 yg tidak ikhlas. 

Jadi karena hidup mereka terbiasa bersandiwara, luar dalam beda, depan belakang beda. Mereka berkata manis dan menyembunyikan kedok mereka rapat2, kebiasaan ini terbawa hingga akhirat. Tricky. 

Barangsiapa yg hidup dalam sebuah pola/lifestyle, maka dia akan meninggal dgn pola tsb, dan dia akan dibangkitkan dengan pola tsb juga. Orang2 ini bahkan akan membohongi Allah. Al 'Alim berusaha dibohongi. Pada hakikatnya orang2 yg mencari pujian dlm beramal melakukan kebohongan publik. 

Tidak ikhlas di fase awal penuntut ilmu adalah sebuah pelajaran dan pengalaman juga. Imam Ad Daruquthni berkaya, dulu kita belajar bukan karena Allah, tp karena berkah ilmu, jujur dan memperbaiki diri, berkah ilmu akan mengarahkan kita.

#3. Ternyata orang2 yg pertama kali akan diaidang dan dieksekudi ke dalam api neraka adlah orang2 di dunia berkecimpung di dunia kebaikan.

Yg pertama adalah orang yg mati di medan jihad. Yg ketiga adalah orang yg suka bersedekah. Prestasinya diakui oleh manusia dan masyarakat. Maka respon Allah engkau dusta, engkau berjihad agar dikatakan pemberani. Bersedekah agar dikatakan dermawan oleh manusia. 

Barangsiapa yg mengetahui hakikat manusia, pujian manusia tidak ada artinya, hinaan manusia tidak ada artinya, maka dia yg akan nyaman dlm hidup. 

Imam Nawawi pd saat mendengar gelar yg diberikan yg diberikan manusia kepada beliau, maka beliau berkata
Gelar beliau "Muhyiddin" : penghidup agama. Seakan-akan Islam mati suri lalu dibangkitkan kembali karena karyanya. Udah kayak dapet nobel. Penghargaan luar biasa. Tp Imam Nawawi berkata "saya tidak akan halalkan dan akan tuntut sampai hari kiamat semua pihak yg memberikan gelar ini kepada saya"
Kenapa? Karena gelar ini PR besar, PR baru, lebih susah lg menjaga keikhlasan. Makin tinggi gelar seseorang, tantangan keikhlasan semakin berat.

Abu Hamid berkata, salah satu orang yg ikhlas adalah tidak suka dipuji, tidak suka diikuti dan dan tidak suka dielu-elukan.


#4. Saat kita belajar hadits ini, jangan gagal paham. 

Gunakan dalil seperti ini untuk mengevaluasi diri kita. Ketika kita membaca hadits Muslim atau Imam Ahmad orang2 munafik yg paling besar populasinya di zaman ini adalah para qori2nya, dalil ini kita tembakkan ke diri kita. Bukan kita gunakan untuk menyerang orang lain dan saudara kita, bukan untuk membidik teman atau sodara kita. 

Imam Malik berkata bahwa kita kalo belajar Qur'an dan Hadits adalah untuk diri saya sendiri, bukan untuk ditembakkan ke orang lain atau untuk dikomentari.

Apabila orang di fase awal belajarnya sudah pintar mencela orang, maka bagaimana dia bisa sukses di dunia ilmu?

Ingat kaedah : ke diri sendiri itu suudzon, tp ke orang lain husnudzon. Maksudnya jangan punya mental suka membela diri sendiri. Mencari pembenaran diri sendiri, jangan2 aku yg salah aku yg gagal paham,

An Najm 32 
"Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa"
Maka janganlah kalian merekomendasi diri kalian sendiri, menganggap suci diri kalian sendiri. 

Adapun untuk sodara kita, kita husnudzon, maka kasih 70 uzur kalo kata para ulama. Mungkin mereka dia punya alasan sendiri, mungkin dia udah baca dalil yg belum kita baca.

Al Hujurat 12 
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain."

Ternyata belajar bisa sama dengan neraka jika kita tidak ikhlas.


Sesi Tanya Jawab
#1
Apakah Allah ridha pada saya? Kadang sy ingin kembali ke masa lalu

Siapa yg bisa menghalangi anda dr taubat kepada Allah? 
Siapa yg bisa menghalangi ridha Allah yg diberikan pada anda?

Khalid bin walid, Abu sufyan, adalah orang yg paling bertanggungjawab atas meninggalnya 70 sahabat di Perang Uhud. Dosa2 yg anda lakukan mungkin tidak sebesar yg mereka lakukan, masa lalu anda yg kelam bisa jadi tidak sekelam masa lalu mereka beedua menghilangkan nyawa 70 sahabat Nabi. Tp mereka kemudian menjadi bagian dr sahabat Rasul. 

At Taubah 100
"Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah."

Jatuh istighfar taubat introspeksi diri bangkit jalan lagi.

#2
Mau belajar ilmu harus belajar adab dulu sebagaimana perkataan Ibnu Sirin : adab menyertai ilmu, perkataan Umar bin Khattab : beradab dulu sebelum berilmu, adab kepada Allah, adab kepada Rasul. Adab kepada Allah adalah tentang tauhid, tentang akidah.

Ibnu Umar mengajarkan, Nabi SAW mengajarkan iman dulu baru Al Qur'an, makrifatullah, membuat orang hatinya terpaut kepada Allah sehingga ketika mereka berinteraksi dgn Al Qur'an berarti mereka benar2 merasa Allah menyampaikan firmannya kepada mereka


#3
Protes 


#4 
Berbakti hanya karena perintah, bukan karena sayang, bolehkah?
Sisi humanis kita harus keluar. Sayangi yg ada di bumi nanti Dzat yg di langit akan menyayangi kalian.

Wanita yg dijamin masuk surga salah satunya adalah penyayang. Hadits An Nasai. Al Wadud. Mawaddah. Wanita yg sangat cinta kepada suaminya dan bisa mengekspresikan rasa cintanya kepada suaminya. Rasa cinta dan rasa sayang itu penting. Imam Ahmad bin Ibnu Halim mengatakan seluruh gerakan yg positif itu lahir dr rasa cinta, dalam bukunya berjudul Kaidah Cinta. Kaidah masalah cinta di sini adalah cinta dlm masalah akidah.

Yg jd masalah adalah kita berbuat baik sm ortu dlm posisi merespon mereka. Padahal yg diminta Allah bukan merespon. Karena kamu nggak perhatian maka aku berbakti karena pwrintah aja. Karena kamu begini maka aku begitu. Padahal harusnya nggak gitu. 

#5 
Wanita haid masuk masjid, khilaf klasik. Tp menurut ustadz boleh.

#6
Sering gelisah susah tidur, tenang ketika kajian, tp kalo pulang galau lagi. Harus bagaimana? Ditambahkan kajiannya khususnya di hari kerja. Galau dan gelisah salah satu faktornya adalah karena kebanyakan mikir kurang dzikir. Banyakin dzikir mikirnya dikurangin. Lo galau mikirin apa sih? Bukan lo galau dzikirin apa sih?
Alam semesta udah ada yg ngatur. Dan sehebat apapun anda mikir, sehebat apapun anda berkeinginan nggak akan terjadi kecuali di acc oleh Allah.

#6
Kesel kalo ibadah ketahuan.


Kalo bisa menyembunyikan ibadah, sembunyikan. Tp tawadhu lah di depan orang tua. 

No comments:

Post a Comment