Wednesday, May 22, 2019

Kajian Nurul Iman / 05.08.18 / Ust. Nuzul Dzikri / Tamu Allah

Kajian Nurul Iman
05.08.18
Ust. Nuzul Dzikri
Tamu Allah


Al Baqarah 197: haji disyariatkan pada bulan2 tertentu. Syawwal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah pd 10 hari pertama. 

Tanpa disadari oleh banyak orang, kita berada dlm bulan haji. Ketika Ramadhan sangat familiar dengan bulan puasa, maka harus kita buat halpening juga bulan haji. Seyogyanya seorang muslim berusaha menbumikan makna amalan2 ibadah haji pada hari2 ini. Makna dari thawaf, sai, wukuf, mabit di Muzdalifah. Karena hajinya terjadi di Makkah, bukan di tanah air, maka yg lebih terkenal di Indonesia adalah berqurban. Ini bagus juga sih, syiar Islam juga. Qurban hukumnya sunnah muakkadah, tp haji hukumnya wajib bagi yg belum pernah. Maka kudu disesuaikan porsinya ibadah2 wajib duluan. Maka harus kita angkat, kita viralkan ttg haji.

Yg udah haji, inget lagi pengalaman2 indah ketika haji, resapi maknanya, amalkan dalam kehidupan kita.
Yg akan berangkat, lakukan persiapan matang, semaksimal mungkin, belajar belajar belajar.
Yg udah dapet nomor tunggu, banyak2 berdoa pd Allah untuk dikasih kesempatan haji, karena rugi banget kalo belum sempat kesana udah meninggal duluan. Hidup cuma sekali loh...
Yg belum daftar haji, DAFTAR!!

Kenapa demikian? Karena antum akan dapat pengalaman yg tidak akan dilupakan seumur hidup, dibawa hingga akhirat. Karena kita dapet titel prestisius: Tamu Allah...
Nabi mengatakan jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah SWT...
Karena Allah yg undang, Al Hajj 27 undang manusia untuk berangkat ibadah haji. Dan yg Allah suruh memberikan undangan itu ke kita nggak main2: Nabi Ibrahim As. Bayangin kayak kita diundang kepala negara, yg kasihin undangan menteri luar negerinya sendiri. Dan kita nggak punya perasaan apa2, kita nggak terharu, nggak seneng, biasa aja gitu ama haji... Lah ini lho padahal Allah undang kita dan yg kasih undangan Nabi Ibrahim, kita biasa aja, nggak ada effort, orang beriman bukan itu...? Yg diundang padahal kita, pendosa, yg banyak khilaf, yg banyak lalai, kemana iman....?
Kemana kaki ini belum sampai ke Arafah tgl 9 Dzulhijjah?
Kenapa diri ini belum pernah tidur di Muzdalifah? Padahal ke Singapore udah, Harrods udah, London udah, California udah.   
Jika kita jujur sm Allah, Allah akan capaikan cita2 kita.

Pak Supandi dan Bu Anti, pasangan kuli dan tukang, mereka pengen jd tamu Allah, mereka jujur sm Allah, usaha biar bisa nabung buat haji. Mereka rela tidur di tempat tidur proyek biar ngirit, mereka rela makan berdua sehari cuma Rp 10.000.
Siapa yg nggak pengen jd tamu Allah?

Pak Senad berangkat dr Bosnia Desember 2011 dan sampai tanah suci 314 hari kemudian, jalan kaki melewati 7 negara, 5700 km, dengan menggendong ransel 20 kg.
Diundang sm Allah, siapa yg ga bangga. Sampe Makkah gempor nggak tuh...? Tp kata dia, dia tidak merasakan lelah sama sekali, itu hari terbaik dalam hidupnya. Lalu apa effort kita? Coba direnungkan... Itu uang kita buat jajan sana sini kalo ditabung mungkin udah berangkat dr kemarin2, bisa jadi kita nggak berkah mentok sana sini karena lupa sama Allah.... 

Mbah Supinah dari Ponorogo berangkat kloter 37 di usia 78 thn. Seorang buruh tani dan juru masak serabutan. Setelah nabung 28 tahun. Bayangin gimana pemasukannya perbulan dan gimana ujian hidupnya selama tahun2 tsb. 

Di hari kiamat nanti seorang hamba akan ditanya 4 hal, salah satunya bagaimana memperoleh uangnya dan untuk apa dibelanjakan hartanya. Siap nggak ntar ditanya kenapa nggak berangkat haji? Siap nggak dibandingin ama Bu Supinah, Pak Senad dan Pak Supandi? Kemana iman?
Jujur nggak kita ama Allah, pengen beneran nggak kesana?

Pak Ambari saat berangkat haji usianya 95 tahun, 70 thn menabung haji. Saking lamanya, uangnya sampe ga laku pas mau bayar haji... Tp emang pertolongan Allah itu dekat ya, beliau jujur sm Allah

Umar bin Khattab bilang Barangsiapa yg mampu tp dia nggak berangkat haji, maka nggak peduli dia mau meninggal dlm keadaan yahudi, majusi, terserah.

Kata Nabi, Sesungguhnya seorang hamba aku berikan jasadnya, fisiknya kesehatan, lalu aku berikan kelapangan pd rizkinya, lalu berlalu 5 thn dlm hidupnya dan dia nggak bertamu kepadaku (sebagian ulama mengatakan ini maknanya pergi haji), maka dia terhalang dari berbagai keberkahan2. So, kalo dia berangkat, maka pemahaman terbaliknya penghalang itu dibuka sm Allah. Keberkahan2 itu diberikan oleh Allah. Yg kasih rizki Allah, yg kasih segala macem allah, kok nggak bertamu ke Allah...

Selang-selinglah berangkat haji dan umrah. Sebaik2 petunjuk adalah petunjuk dr Rasulullah. Haji dan umrah menghilangkan kemiskinan dan dosa. Obat antimiskin dan penghilang itu haji. Asal hajinya bener sesuai tuntunan, ikhlas, ngerti maknanya.

Hasan bin Ali haji 25x, gimana wong ngilangin dosa, ngilangin miskin... Cucunya nabi loh.... Ibnu Umar haji dan umrah 30an kali. Said bin Musayyif 40x haji. Mereka itu dosanya lebih dikit pastinya dr kita...

"Barangsiapa berhaji karena Allah lalu dia tidak melakukan dosa dan dia tidak melakukan hubungan suami istri ketika berihram dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali seperti bayi yg baru dilahirkan ibunya."

Kata Nabi, bersegeralah.... Nanti sama Allah diganti. Nanti pulang pasti nggak dengan tangan kosong. Soalnya kita bertamunya ke Al Muhsin, Al Ghaniy, Ar Rahman, Ar Rahim.... 

Nggak ada doa yg lebih nikmat kecuali doa di Arafah, nggak ada tidur yg paling berkah kecuali tidur di Muzdalifah.
Ali Imran 96. Makkah itu pusat hidayah alam semesta. 1M untuk sebuah hidayah itu murah...
Sebaik2 doa adalah doa di hari Arafah, para syaikh kalo ada masalah berangkat ke Arafah, berdoa, bersimpuh di Masjidil Haram, yg anaknya ga jelas udah pernah doaian anak di arafah belum?
Wukuf dimulai setelah waktu dzuhur di Arafah, ada seseorang mengangkat tangannya lalu berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kesyahduan, dia sedang berdoa untuk kedua orangtuanya, sosok yg dr benihnya dia lahir, agar orang tuanya masuk ke dalam Islam. Wukuf tu sampe maghrib. Saat dia akan bersiap ke Muzdalifah teleponnya berdering, ternyata orang tuanya  menelepon dan berucap syahadat.... Dibayar cash di Arafah doanya.... 

Haji dan umrah itu Tamu Allah. Allah undang mereka, mereka dateng.... Balasannya apa yg mereka minta, Allah kasih disana....

Ahli ibadah seluruh dunia ngumpul disana. Ahli taqwa ngumpul disana. Nikmat, demi Allah. Karena kita melihat semua itu dengan iman.... Tunjukkan effort kita. Jangan banyak mikir kalo udah ada dalil yg tegas. Buktikan kesungguhan kita kepada Allah. Jika kita jujur sm Allah, Allah akan wujudkan cita2 kita.

Umrah dulu apa haji dulu? Kalo Rasulullah dulu umrah dulu 3x baru haji sekali.

No comments:

Post a Comment