Wednesday, May 22, 2019

Kajian Nurul Iman / 14.07.18 / Ust. Nuzul Dzikri / Rambu Memasuki Taman Surga

Kajian Nurul Iman
Ust. Nuzul Dzikri
14.07.18
Rambu Memasuki Taman Surga
Kajian Kitab Tadzkiratu as-Sami' wa al-Mutakallim fi Adabi al-'Alim wa al-Muta'allim (Ibnu Jamaah)


Bulan Dzulqa'dah adalah bulan yg utama, tp terkesan dianaktirikan, tidak ada jamuan, tidak ada penyambutan. Padahal bulan ini adalah musim ibadan dan kuburan bagi dosa, karena menggabungkan bulan haji dan bulan haram. 

Semua amal ibadah di bulan ini dilipatgandakan, At Taubah 36, orang ug beribadah di 4 bulan haram ada keutamaan tersendiri: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, 3 bulan ibadah yg cukup panjang dan bulan Rajab.

Pahala tambahannya adalah pahala di waktu haraj, waktu dimana mayoritas manusia lalai dan lupa. Pahalanya seperti berhijrah pada Rasulullah. So, singsingkan lengan baju dan kembali berfastabiqul khairat.... Minta pd Allah untuk memudahkan beribadah: Allahumma ala dzikrika wa syukrika wa khusni ibadatik

Bonus lainnya bila kita amalkan suatu ibadah, lalu ditiru/diinspirasi oleh saudara, maka pahalanya adalah: barangsiapa memberi petujuk baik dengan lisan atau sikapnya mendapat pahala orang yg terinspirasi dengan amalan tsb tanpa mengurangi pahala kita saat melakukan amalan tsb.

Lalu di bulan ini, berhati2lah dengan dosa. Jangan dzolimi diri kalian dlm 4 bulan ini dengan berbuat dosa, karena dosa di 4 bulan haram akan dilipatgandakan oleh Allah. 

"Adab-adab di Majelis Ilmu"

Ilmu dulu sebelum bicara dan beramal. Setiap orang yg aktif dlm majelis taklim harus tahu adab2 di majelis taklim, kalo ga tau sayang banget ilmunya bisa jadi kurang berkah....
Hanya dengan adab, anda akan paham hakikat dr ilmu. Ilmu itu indah, tidak ada seorangpun yg bisa mendapatkan hakikat dr ilmu kecuali mendapatkannya dengan cara yg sangat indah. 

1. Niat yg ikhlas

Imam ibnul Mubarak, awwal ilminniyyah. Langkah pertama mendapatkan ilmu adalah niat. Itu harga mati. Harus dengan niat, kalo tanpa niat nggak akan berhasil. Mungkin kita hafal, ngerti kontennya, tp kita mungkin ga akan dapat hakikat ilmu...
Rasulullah telah memberi kecaman bagi orang yg tidak ikhlas niatnya. Barangsiapa yg mempelajari ilmu agama yg harusnya ditujukan mencari wajah Allah, tp orang ini mencari ilmu untuk mencari sebagian kecil dr dunia, maka dia tidak akan mencium aroma surga pada hari akhirat nanti...

Seperti apa sih profil penuntut ilmu yg ikhlas? Kuy lah bercermin....
- Barangsiapa yg mengklaim suatu amalan dilakukan dengan ikhlas, maka amalan itu perlu direvisi keikhlasannya dalam.beramal tsb. Orang yg benar2 ikhlas tidak mudah mengklaim bahwa dirinya ikhlas.

Imam Ibrahim bin Adham berkata, barangsiapa yg menuntut ilmunya ikhlas, niscaya: 

- Dia akan memberikan manfaat kepada hamba2 Allah dengan ilmunya tsb. Buat keluarga, teman terdekat, teman2 kantor, gimana caranya dia bantu orang, gimana dia bermanfaat bagi orang lain. Diantara manusia yg dicintai oleh Allah adalah manusia yg bermanfaat bagi manusia lain.

- Dan dia bermanfaat bagi dirinya sendiri. Ibda binafsih, mulai dari diri sendiri. Meski aktif di luar, diri sendiri nggak dilupain, keluarga nggak dilupain. Al Maidah 5, wahai orang2 beriman, urus diri kalian sendiri, baru setelah itu orang lain. Terdekat, dekat, sedang, jauh.

- Tidak terkenal, lebih suka bermain di balik layar, lebih suka nggak terkenal, nggak punya ambisi populer. Yang penting gimana agar dia beramal. Kalopun dia tampil, maka dia tampil untuk menutup fardhu kifayah. Apabila anda bisa menyembunyikan amal shalih maka sembunyikan amal shalih tersebut. Yg terpenting bukan siapa yg memegang bendera, tp bagaimana bendera tsb berkibar. Khalid bin Walid, pembawa panji Rasulullah, dan panglima di masa Abu bakar. Tp pas Umar diganti panglimanya, Khalid biasa aja... Nggak ada ambisi, nggak showoff.

Orang yg ikhlas itu kalo diposisikan sebagai penjaga perbatasan, maka dia akan senang jadi penjaga perbatasan. Misal CEO, tp di dunia dakwah suruh jd jaga sandal, maka dia seneng2 aja. Kalo dia disuruh jadi seksi logistik, pun tetep senang. Karena tujuannya mencari ridha Allah. Yg penting amal saya diterima Allah. Semakin ngaji semakin suka nggak dianggap daripada didewa2kan... 
Para ulama2 kita tidak ada niat mencatatkan diri dalam buku2 sejarah, tp anugerah dr Allah lah yg mencatatkan nama mereka. Bukan berarti nggak boleh populer, tp jangan punya ambisi buat jadi populer... Karena niatnya mencari wajah Allah.

- Semakin banyak belajar makin banyak datang kajian, makin merasa diri hina, kecil, bodoh, rendah, lalu tunduk pada Allah. Itu yg akan mengantarkan dia menjadi hamba Allah yg taat, patuh, sami'na wa atha' na. Karena akar dari maksiat adalah ketika mereka merasa kaya, berdiri di kaki mereka sendiri, bisa...
Karakter orang yg merasa bodoh akan ngikit dengan Yang Punya Ilmu, nurut dengan Dzat Yang Maha Berilmu, maka ia akan terjun ke dunia ilmu... Orang yg hanya lihat dan nonton golf aja, akan merasa pandai. Ketika ia terjun langsung pegang stik golf, maka dia baru merasa bodoh...

- Semakin belajar semakin semangat beribadah. Ilmu dipelajari agar kita bisa bertaqwa. 

- Semakin belajar semakin takut pada Allah. Sesungguhnya takut pada Allah adalah orang yg berilmu. Fathir 28. Semakin takut merespons, semakin takut dihisab pada hari kiamat, semakin cinta pada Allah dan cintanya membuat semakin rindu pada Allah. Semakin seorang rindu pd Allah, orientasinya semakin ke akhirat.

- Semakin tawadhu di hadapan manusia. Para Salaf mengatakan hakikat dari zuhud dan tawadhu adalah ketika kita keluar dr rumah kita dan kita melihat seorang muslim, ama kita berpikir bahwa dia lebih baik daripada kita. Tidak meremehkan orang, tidak merendahkan orang, dan menerima kebenaran dr yg disampaikan.

- Dia nggak peduli tentang hiruk pikuk dunia. Dia tetap berusaha, berikhtiar, tp dia nggak tertarik dengan dunia, dunia nggak merasuki dirinya. Dia nggak khawatir ttg dunia. Yg dicari cuma akhirat, cuma ridha Allah. Barangsiapa yg akhirat menjadi cita-citanya, maka Allah akan membuat urusan2nya selesai, Allah akan mendatangkan dunia kepadanya. Orang2 sukses jangan sampe mengejar harta, karena prinsipnya adalah harta yg mengejar mereka. Orang2 sukses mengejar impian, mengejar masterpiece, mahakarya. Kalo punya mahakarya maka dia akan dikejar2 sm harta. Masterpiece orang berilmu adalah menjadikan dunia menjadi tangga menuju akhirat. Masterpiece nya adalah akhirat... Pemain bola jago bukan yg nawarin priposal.ke klub bola, tp dia ditawarin ama klub2 bola buat jd pemain. 

2. Memuliakan ilmu dan majelis ilmu

Tujuan kita datang ke kajian adalah ilmu bukan hanya sebagai konten ilmunya, tp niatkan kita untuk memuliakan ilmu dan majelis ilmu. Barangsiapa yg memuliakan syiar2 Allah adalah bukti ketaqwaan dalam hati.... Al Hajj 32, Al Fath 9. Kalian agungkan dia, kalian muliakan dia.

Imam Malik bin Anas saat belajar dan mengajar: apabila ingin keluar dr rumahnya untuk mengajar menyampaikan hadits, beliau berwudhu dulu, lalu beliau pakai pakaian terbaik beliau, dan beliau pakai peci, lalu Imam Malik menyisir janggutnya. Sebagian para ulama pake parfum. 
Lalu ada yg tanya kok ribet banget mau ngajar aja kudu gitu. Lalu beliau menjawab tidaklah kulakukan itu semua dalam rangka memuliakan hadits Rasulullah.
Barangsiapa yg tidak memuliakan ilmu maka dia tidak akan dimuliakan oleh Allah. Allah lebih berhak mendapatkan penampilan prima kita. Jangan sampe majelis ilmu kalah ama Balai Sudirman, Balai Kartini, atau ballroom hotel2 bintang 5....

Said bin .... Ketika sedang sakit lalu menyampaikan hadits Nabi Muhammad bilang "tolong dudukan saya" karena beliau merasa tidak pantas menyampaikan hadits Rasul dalam keadaan berbaring.

Ketika malaikat Jibril datang ke majelis Rasulullah, Rasul bersabda malaikat jibril mengajarkan beberapa hal, salah satunya ttg adab, bajunya putih bersih, rambutnya hitam mengkilap, tidak ada kesan sedikitpun beliau datang dari safar (keren rapi necis bersih). Cara duduknya beliau menyentuhkan lututmya dengan lutut nabi, pd riwayat lain disampaikan seperti duduk iftirasy. Yg sopan lah ya intinya duduknya...

Kode etik di majelis ilmu semuanya udah ada. Betapa lengkapnya agama Islam... Semata2 untuk memuliakan ilmu. 

3. Diam dan mendengarkan dengan saksama.

Al Imam bin Muzahid berkata, pintu pertama dalam dunia ilmu adalah diam, yg kedua adalah mendengarkan dengan saksama dan serius.
Imam Muhammad bin .... : awal dr ilmu adalah diam dan berikutnya mendengar. Setelah keikhlasan tentu saja. Karena yg disampaikan adalah ayat2 Allah dan hadits Nabi. Al A'raf 24 hukum asal perintah adalah kewajiban, apabila diperdengarkan ayat2 Allah ....
Al Hujurat 2, janganlah kalian mengangkat suara kalian di atas suara Nabi. Aku memandang mengangkat suara (bicara) di hadapan hadist beliau (di majelis ilmu) maka hukumnya seperti bicara ketika di hadapan beliau saat beliau masih hidup (kayak ngomong pas Rasul lg menyampaikan sabdanya gitu). So, apabila dibacakan hadits Nabi maka wajib diam, seperti halnya dibacakan ayat Qur'an. Jadi kalo ngobrol pas kajian ternyata hukumnya dosa... Gimana mau memperjuangkan Islam kalo pas kajian aja ngobrol, suruh diem doang aja susah... 

Para ulama terdahulu bahkan ketika ada yg berisik di majelisnya, maka mereka nggak jadi menyampaikan hadits Nabi... Bahkan di majelis2 ilmu nggak ada yg berani nyerut pensil, minjem alat tulis, senyum2 sendiri nggak fokus. Kalo ada suara berisik sedikitpun maka ulamanya nggak jadi isi kajian dan pulang.
Ulama2 tsb bukan baper, bukan tersiggung nggak didengerin, tp mereka marah karena murid mereka nggak memuliakan ilmu, nggak memuliakan hadits yg disampaikan.

Amal ibadah hancur karena tidak memuliakan, malah merendahkan ilmu. Ganggu orang yg lagi main badminton aja gak boleh, apalagi ganggu orang yg lagi belajar, keganggu karena diajak ngobrol, keganggu karena ga bisa kondisikan anak berisik...




1 comment:

  1. Bismillah, mau tanya.. Kenapa ganggu ornag main badminton gak boleh? Bahkan disebutkan hal itu haram..

    Syukron^^

    ReplyDelete