Wednesday, May 22, 2019

Kajian Nurul Iman / 11.08.18 / Ust. Nuzul Dzikri / Fiqh adalah Karakter

Kajian Nurul Iman
11.08.18
Ust. Nuzul Dzikri
Fiqh adalah Karakter
Kajian Kitab Tadzkiratu as-Sami' wa al-Mutakallim fi Adabi al-'Alim wa al-Muta'allim (Ibnu Jamaah)



Bahwa adab yg dimaksid oleh Imam Ibnu Jamaah adalah adab dalam buku klasik, adabul 'ilm, adab dalam ilmu, yg sangat basic. Membahas akhlaq kita kepada Allah, Rasulullah, baru kepada manusia. Dan dgn adab ilmu inilah kita dapat mengerti adab.

Faqiha: pemahaman. Kita merespon masalah dan problematika dlm hidup tergantung pemahaman dan sudut pandang. Kalau pemahamannya benar sesuai sunnah, maka akan selamat, kalo keliru maka awal dr bencana.

Selain faqiha yafqohu, fiqh bisa berasal faquha yafquhu, lebih dalam lagi. Fiqih sebagai karaker, tabiat, menyatu dgn kehidupan kesehariannya. Orang yg faqiha, langkahnya ilmiah, cara bicaranya ilmiah, meski haditsnya ga keluar. Ini ada caranya. Yg kita pelajari kali ini adalah gimana agar jd faquha dr Syaikh Shalih bin Abdillah bin Humain. Hidup kita akan berkah apabila sesuai ilmunya. 

Agar kita punya DNA Fiqh menurut Syaikh Shalih bin Abdillah bin Humain ada 6:

  1. Mengikhlaskan niat hanya kepada Allah.
Niat adalah pondasi dr segala kesuksesan. Niat yg pertama kali disebutkan oleh para ulama. Jika kita jujur kepada Allah, Allah akan wujudkan cita2 kita. Kebalikannya, kalo ga jujur, ga akan terwujud. Teorinya sih kita udah ngerti, tp kalau yg kita cari pujian manusia, harta dunia, maka otomatis tanpa sadar sikap kita nggak ilmiah, sikap kita jadi oportunis. Kepada hal yg haram, orang yg jujur mencari ridha Allah akan mengatakan tidak. Tp yg oportunistik dia akan melakukan kesalahan2 bodoh. Begitu hilang keikhlasan, otomatis nggak ilmiah. Orang kalo ga ikhlas susah mengikuti apa yg Allah firmankan, apa yg Rasul sabdakan. 
Kenapa para ulama bisa tenang, karena orientasinya cari ridha Allah. Balaslah yg buruk dengan yg baik, Fusshilat 36. Bisa, asal tujuan karena Allah, nahan emosi bisa, asal ikhlas karena Allah. Kalo ga ikhlas akan baperan, akan gagal, meski ngaji belasan tahun. Kasih maaf, lupa.... 
Kalo ingin ilmu dan fiqh jd karakter, maka pertama kali adalah memperbaiki niat. Yg kita bahas adalah adabul ilm. Jaga keikhlasan, karena semua berasal dr niat yg ikhlas. Kalo cari ridha manusia, depan A belakang B. Awwalul ilmi, niyyah (Abdullah bin Mubarak). Di kajian dan di luar kajian beda, itu niatnya udah salah, sesederhana itu....

  1. Selalu merasa takut kepada Allah SWT
Inti dr ilmu adalah rasa takut kepada Allah (Imam Ahmad). Yg membuat kita berani mengatakan nggak terhadap syahwat adalah rasa takut kepada Allah.

  1. Berhias dengan sifat-sifat/adab-adab ilmu.
Perbanyak frekuensi diam yg tepat, baiknya oerangai dan sikap, ketenangan, wibawa, kekhusyuan, ketawadhuan, dan senantiasa berjalan di bawah dalil bersama Allah secara dzohir maupun batin. Dengan ngaji kita pelan2 ubah semuanya. Abdullah bin Sirin berkata, mereka para salaf memperlajari adab sbgmn mereka mempelajari ilmi, artinya mereka berusaha mengamalkan sikap real. Dulu seseorang kalo menuntut ilmu agama, datang kajian atau majelis ilmu, maka ga butuh waktu yg lama melihat perubahannya, dr ketenangan, pola hidup, lisan, kekhusyuannya. Lihat ke diri kita, berubah apa nggak dengan ikut kajian. Kalo ikutin salafush shalih harusnya berubah.... Jangan cuma hobi ikut kajian tp ga berubah. Introspeksi jangan2 Allah ga inginkan kebaikan ke kita kalo ga berubah secara hati dan jiwa. 
Umar bin Khaththab aja berubah lho, awalnya suka main tangan, sampe ada budaknya ada yg sekali pulang ga digebukin aja terharu. Budaknya terharu banget pulang ga digebukin, sampe menganggap Umar itu baik banget dan doa biar masuk Islam. Suaminya sampe ga percaya dan bilang umar ga akan masuk Islam sampe keledainya duluan yg masuk Islam. 
Parameternya ada pada makna dan hakikat, bukan pd bentuk, claim, pencitraan. Harus ada perubahan.

  1. Sabar, pelan-pelan, dan jangan terburu-buru
Kalo ingin punya pola pikir dan sikap ilmiah, kudu sabar sabar sabar. Ingat selalu nasihat Imam Al Zuhri, jangan mempelajari ilmu sekaligus, karena orang yg ambil ilmu sekaligus akan hilang sekaligus. Dan jangan loncat2, ikuti metode para ulama. Kalo mau berobat ikuti treatment para dokter, kalo mau olahraga ikuti PT nya, kalo mau diet ikuti ahli gizi. Ilmu itu satu demi satu. Satu diamalin dulu, ambil satu lagi, diamalin lagi dengan bergantinya malam dan siang. Ini yg harus dicamkan. 

Kita berada di masa dan zaman instan, tantangan besar agar bisa on the pattern itu berat. Padahal no shortcut process, ga ada kesuksesan dgn jalan instan. Kaidah fikih adalah barangsiapa yg terburu2 ingin mendapat sesuatu sebelum waktunya, maka dia tidak dapat yg dia inginkan. Untuk merubah kebiasaan buruk yg sudah mengakar dlm hidup kita, berpikir dengan emosi, oportunis, ga bisa instan.

Apalagi kalo nuntut pasangan berubah juga. Ga bisa.... Kudu sabar. Merubah penampilan emang gampang, tp ganti paradigma itu susah. Saking susahnya mengontrol hati, kata para ulama kayak bukan bagian dr organ tubuh kita. Qolb dinamakan qolbi karena labilnya luar biasa... Dan ujian Allah ga ada pemberitahuan sebelumnya. Makanya sangat sangat berat kalo kita nggak sabar. Hargai perubahan sekecil apapun, baik dr kita maupun pasangan kita, orang terdekat kita, jangan banyak ngeluh. Manusia emang pengennya terburu2. Inget goal kita, bukan pinter tapi tunduk.

Seorang wanita misalnya, untuk memahami dan merubah penampilan bhw hijab itu wajib bukan sekali kajian berubah. Tunduk itu susahnya minta ampun. Ga bisa orang berubah itu cepet.
Kalo kita meninggal di atas jalan Nya, Allah akan mudahkan meski sedikit. 

Dalam membuat keputusan pun kita kudi sabar dan pelan2. Pelan2, karena terburu2 itu dr syaithan. Pikir masak2, kalo ga tau tanya, jangan pake feeling. 
Jangankan kita, Imam Malik aja mengatakan dalam suatu permasalahan aku begadang semalam suntuk hanya untuk memikirkan masalah ini. Imamnya Madinah lho. 
Ibnu Qasim mengatakan kalo Imam Malik memikirkan selama belasan tahun sebuah masalah. Ga kudu diselesaikan instan, kudu dipikirkan. Dipikirkan sampai yakin inilah jalan keluarnya, jangan pake perasaan, nggak ngerti ya tanya. Harus ada effort, harus ada usaha. Lakukan terus sampe jadi konsep harian.

Semangat itu anak muda, tp kebijaksanaan itu harus orang tua. Orang tua terkesan lelet, ribet, tp aslinya perhitungan dan pengalaman. Nggak sesimpel yg dipikir banyak anak muda. Semua yg prematur itu nggak bagus.

  1. Orang yg punya karakter fiqih wajib punya cita-cita yg tinggi dan harus berani mengeluarkan segenap kemampuannya.
Kalo kita pengen karakter ilmiah, ga bisa pake gaya mainstream. Nabi berharap yg terbaik, masterclass, pola hidupnya ga kaya mayoritas orang, upayanya tinggi. Muhammad bin Alil Aslami berkata aku bangun di tengah malam di waktu sahur untuk mendapatkan giliranku belajar membacakan sebuah ilmu dr Ibnu Ahram. Dan sesampainya di sana sudah ada 30 qori yg menunggu. Dan aku harus nunggu sampe waktu ashar baru dapat giliran. Trus kita yg ngandelin kajian seminggu sekali mau kayak gini, haha nggak bisa... Kudu pake resep.
 
Imam Malik berkata kalian harus punya cita2 dan bermain di hal2 tinggi dan mulia, dan berhati2lah dengan hal2 yg rendahan yg kecil. Karena Allah seneng dengan hal2 yg tinggi dan hal2 yg besar, dan Allah ga suka hal2 yg rendahan... Allah Dzat yg Maha Mulia dan menyukai segala yg Mulia, Allah dzat yg Maha Dermawan dan menyukai , mimpi2 tinggi dan halal. Tentu saja cita2 yg paling tinggi adalah surga.... Kita hidup dengan idealisme, kejar akhirat, maka dunia akan mengikuti. 
 
Umar memberi nasihat: Barangsiapa yg ingin puncak, ya harus begadang. Bisa. Jangan remehkan. Nama2 besar pada hari ini, 20 tahun lalu ga ada yg kenal, tp mereka komitmen dengan impian mereka. Jangan merendahkan cita2 kalian, cita2 tertinggi adalah surga, akhirat.
Sikap ilmiah hanya untuk orang2 besar, bisa atas izin Allah, 6 langkah ini diikuti (niatnya ikhlas, takut sm Allah, berhias dgn sifat2, sabar, pelan2, cita2 kudu tinggi, dan kudu dipaksain).
Allah ga akan dzalimi hamba2-Nya Ali imran 181. Allah ga akan ubah keadaan suatu kaim kecuali mereka berusaha merubah dirinya dulu.

Ibnul Jauzi berkata salah satu sempurnanya akal seorang muslim adalah cita3 yg tinggi, dan cepat puas dgn hal2 kecil adalah bukti kekerdilan jiwa. Orang2 besar selalu berpikir what's next.
Ibnul Qayyim berkata barangsiapa yg cita2nya tinggi tp jiwanya tetap tunduk.khusyu maka dia akan memiliki seluruh sifat baik. Sebaliknya barangsiapa yg cita2nya cetek, rendah tp jiwanya tinggi maka dia akan memiliki seluruh sifat rendah. Konsep ini mahal, ilmu itu mahal. Kudu banyak bersyukur pd Allah. Kudu minta pd Allah biar dikasih sifat2 ini

  1. Agar kita punya pola pikir ilmiah, kita harus selalu mengupdate sejarah ulama2 kita, para salafush shalih, para shahabat, para Nabi & Rasul
Kita hidup di jaman dimana rasa haus thd qudwah itu besar. Abu Hanifah berkata sejarah biografi dan kisah heroik para ulama lebih aku sukai drpd ilmu fiqih. Bukan berarti ilmu fiqih itu rendah, Abu Hanifah adalah salah satu ahli fiqih terbaik di dunia. Maksudnya di sini sejarah ulama adalah ilmu fiqih implementatif, teladan, penerapan secara real. Sufyan bin Unainah berkata rahmat itu turun pada saat kita mengingat kisah orang2 shalih. Ibnul Jauzi mengatakan kalian harus memperhatikan sirahnya para shahabat dan harus banyak mengkaji buku2 mereka, cerita2 nyata mereka. Agar kita terinspirasi. Sirah itu menghidupkan dan melembutkan hati, menampar2 kelalaian kita.

Those six things yg akan membuat kita ilmiah dalam bersikap. 

Tanya jawab juga penting, 1) ini adalah bagian dr ibadah, kalo ga tau nanya, 2) banyak yg terinspirasi dr pertanyaan orang lain

QnA
  • Puasa di bulan Dzulhijjah apa
Kita nggak diberikan ilmu kecuali sedikit. Jangan malu untuk nanya meski ga bermutu. Nggak ada ilmu yg bersumber dr Al Qur'an yg remeh. Jumhur ulama bilang afdhal puasa 9 hari pertama di bilan Dzulhijjah. Dan prime time nya adalah 9 Dzulhijjah. 

  • Ingin ngelamar akhwat tp suruh nunggu 3 thn
Tergantung akhwatnya kalo worth it. Nikah masuk bab akad, dinamis dan subjektif. Jangan menutup pintu yg Allah buka, kan blm ada lamaran blm ada apa

  • Istri jauh dr agama, kalo di nasehati soal akhirat dia selalu bilang we live now. Apakah semua ini karena dosa2 kita?
Apapun yg menimpa kalian adalah karena dosa2 kita, so banyak istighfar. Ke istri jangan terburu2 terapkan konsep mualaf dlm Islam. Dibaik2in, diseneng2in. Yg pertama didoain dulu istrinya, habis doa shabar dan shalat, tetep ajak ke kajian, habis kajian diajak makan, habis tu tambahin uang belanjanya...

  • Istri menyalahkan suami karena anak di kandungan tidak sesuai harapan. Capek dimarahin istri. 
Al Anam 59. Kunci masa depan yg tahu hanya Allah. Masa depan itu ghaib, kalo ga terima takdir dan tahu masa depan berarti akidahnya masih ada PR. Kudu sabar, namanya manusia sangat mudah berubah. Gakpapa ngasih orang yg masih awam.itu dunia agar nanti tujuannya ke akhirat

  • Udah lama ikut kajian tp gimana Allah biar kasih kasih kebaikan
6 langkah tadi....

  • Keluarga ada yg punya susuk
Dekatkan diri ke Allah, jaga dzikir, perkuat tawakkal.

  • Para salaf dikit belajar dan banyak berubah, kok kita suruh sabar
Perubahannya ga signifikan, dan keikhlasannya beda...

  • Nasihat untuk yg akan berangkat haji
Daftar haji, cari pembimbing yg paham fikih haji dan value ibadah haji, kayak mau ngaji, ustadznya siapa.



No comments:

Post a Comment