Wednesday, May 22, 2019

Kajian Nurul Iman / 20.10.18 / Ust. Nuzul Dzikri / Orang-orang Terpilih

Kajian Nurul Iman
20.10.18
Ust. Nuzul Dzikri
Orang-orang Terpilih
Kajian Kitab Tadzkiratu as-Sami' wa al-Mutakallim fi Adabi al-'Alim wa al-Muta'allim (Ibnu Jamaah)



Hadits Terakhir di Kitab Tadzkiratussami':
Nabi SAW bersabda, "ilmu ini akan diemban dan dibawa oleh orang2 adil di setiap generasi/masa/era. Dan pengemban ilmu tsb akan menghilangkan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, kerusakan orang-orang yang batil dan ta’wilnya orang-orang yang bodoh"

Menekankan keutamaan ilmu dan ahli ilmu, dan banyak pelajaran yg bisa dipetik, meski validitas hadits ini diperselisihkan (ada yg bilang hasan, ada yg bilang lemah)

1. Para ulama menjelaskan bahwa Allah menjaga ilmu sampai hari kiamat nanti. Al Hijr 9. Kami yg menurunkan Adz Dzikra, dan dalah satu bentuk penjagaan thd Al Qur'an dan Hadits, thd ilmu agama, yaitu Allah takdirkan bhw yg mengemban, membawa, menjaga, adalah orang2 pilihan, yaitu orang2 yg adil. Nggak semua orang bisa mengemban amanat ilmu. Dan ini trigger buat kita bagaimana caranya agar kita menjadi salah satu dari mereka. Kalo kita salah satu dr orang adil, kita di akhirat akan menjadi salah satu dr golongan mereka

2. Makna adil dalam hadits ini:
Adil bukan hanya bersifat objektif, fair play. Adil di sini adalah istilah syariat. Poinnya adalah orang2 yg bertaqwa dan menjaga agamanya. Adil adalah kemampuan yg membuat seseorang komitmen thd ketaqwaan dan muru'ah. Dan yg dimaksud dgn taqwa maknanya adalah menjauhi hal2 yg buruk, kesyirikan, kefasiqan/maksiat dan kebid'ahan. Muru'ah adalah menjaga marwah: bisa jd hal itu nggak haram tp nggak cocok dilakukan oleh ahli ilmu. Dan kecocokan itu tergantung nilai dan kebiasaan di sebuah negeri/daerah. Diantaranya, bahwa ahli ilmu jangan makan di tempat umum (contoh jaman dulu di buku2 ttg muru'ah). Nah, kalo muru'ah aja dijaga, apalagi yg haram...

3. Hadits ini menunjukkan hukum asal ahli.ilmu yg membawa, mendakwahkan, mensyiarkan agama/ilmu adalah "adalah" (orang yg adil).
Ibnul Qayyim: sifat adalah berlaku untuk setiap orang yg terkenal sebagai pembawa ilmu Nabi SAW. 
Berbeda dengan hukum asal menyikapi manusia secara umum. Syaikhul Islam mengatakan, "hukum asal manusia secara umum cenderung melakukan hal yg dzolim dan kebodohan" (Al Ahzab 72) innahu kaan dzoluman jahuula.... Adapun orang yg menjaga ilmu, hukum asalnya adil. Ada track recordnya baik, ma'ruf, diakui. Aisyah aja difitnah lho, apalagi orang awam.... Orang2 berkualitas itu minoritas. Kalo anda mengikuti mayoritas manusia, mereka akan sesatkan kalian dari jalan Allah (Al An'am 116). Mayoritas orang nggak bersyukur (Saba 13). Kebanyakan orang kufur nikmat. 
Salah satu kaidah belajar menurut Imam Abu Nuaim, ilmu itu tidak diambil kecuali dr orang yg sudah terbukti track record kaidah belajanya. Belajar dimana, gimana syaikhnya, gimana temen2nya, dikenal sm ahli ilmu yg lain nggak. 
Utsman bin Affan ulama, dermawan, ahli ibadah, menikah dgn 2 putri Nabi, pun masih digoreng isu nepotisme. 
Abu Hurairah pun juga banyak yg ingin menghancurkan karakternya

4. Kaidah ahli ilmu adalah orang-orang yg adil, bukan berarti meniadakan dosa. Ahli ilmu pasti khilaf. Tidak ada yg maksum, siapapun orangnya (Ali Imran 133-134). Setiap bani Adam banyak melakukan dosa. Orang2 bertakwa Infak ketika senang dan sulit, jago menahan marah, memaafkan kesalahan orang lain, dan orang yang melakukan fahisyah (dosa besar) atau mendzolimi diri mereka sendiri, lalu mereka mengingat Allah dan beristighfar atas dosa2 mereka. Ga ada yg bersih. Tetep kudu kita jaga marwahnya, agar kata2nya tetep didengar. Orang2 bertaqwa berdzikir, beristighfar, bukan membela diri, menghalalkan segala cara, mencari justifikasi. 

Kalau kita ingin eksis di dunia ilmu, dan menjadi bagian dr misi penjagaan ilmu, maka kita harus berusaha sekuat tenaga menjadi orang-orang yg adil, kudu jujur, meninggalkan kesyirikan, harus jaga muru'ah, silakan bergaul seluas2nya tp harus ada pattern, harus jaga marwah. Karena yg ga adil pasti tersingkir, tunggal tunggu waktu pasti terkuak. Ar Ra'd 17. Buih itu hilang dengan cepat, adapun yg bermanfaat secara dzohir maupun batin akan ....

Orang yg bahagia akan dijauhkan dr fitnah. Kita harus menjaga diri kita sendiri masing-masing dari dosa, maksiat, bidah, syirik. Menjaga diri dan jiwa adalah dasar dari segala keutamaan. Dan barangsiapa lupa menjaga dirinya karena kepedean thd ilmunya secara teori dan berharap manusia respek sama dia, dia akan gagal. Dan yg berjatuhan di dunia dakwah sudah banyak. Kalo mau istiqomah kudu jaga diri dan fokus menghindari dosa.

Al Imam Az Zuhri: datang ke kajian nggak bawa buku itu kehinaan (Hilyatul Aulia). Kehinaan. Bukan keberkahan. 

Rusaknya Islam adalah dari 3 kelompok ini: 
1) penyimpangan orang2 yg melampaui batas, pemelintiran, karena dzolim, melampaui batas Al Qur'an dan Hadits. Dan ini kecenderungan orang2 yg ekstrim, berlebihan, ghuluw. 
2) orang2 yg batil. Batil lawannya haq, kebenaran. Klaim suatu ilmu padahal tidak berhubungan. Karena mereka tidak berada di atas kebenaran. Istihsan, modalnya hanya menganggap baik saja, akhirnya mengklaim sesuatu padahal tidak sesuai. Dan akhirnya bercampur antara haq dan batil. 
3) persaksian orang2 yg bodoh. Karena lalai dalam belajar dan tidak menjalankan perintah Allah.


Konsep hidup kita adalah membuat langkah menolong agama Allah niscaya Allah akan menolong anda. Tolong dulu, baru ditolong. 

Adab dulu sebelum ilmu, adab kepada Allah adalah iman dan tauhid. Konsep ilmu adalah mengubah karakter. Kalo menghadapi manusia, kita kudu pake 2 kacamata. 1) kacamata hukum halal haram, kalo haram kudu tegas. Dan 2) kacamata rahmah, bagaimana kita harus iba dan sayang dgn pelaku maksiat karena kita nggak mau dia diadzab oleh Allah.





No comments:

Post a Comment