Saturday, June 14, 2008

pesan bagi sahabat

dapat email lagi nih dari teman saya...

kata-katanya, subhanallah..., bikin merinding!!

mari kita evaluasi diri kita masing-masing...



assalamu'alaykum wr. wb.

 

jika bukan karena hadis yang baru saja ku baca,

jika bukan karena mencintai sesama muslim merupakan kewajiban,

jika bukan kerena saling menasihati adalah kewajiban,

jika bukan karena kita berada dalam satu kapal, yang apabila sebagian tidak menasihati sebagian yang lain maka tenggelamlah semua yang ada di dalam kapal itu,

 

sungguhlah, aku teramat takut akan semua yang kusampaikan,

sungguhlah aku tidak ingin orang mengenalku lebih jauh,

sungguh aku takut hati ini meminta lebih dari sekedar menasihati,

sungguhlah aku takut semua kata yang kuniatkan sebagai nasihat menjadi amal yang dicatat tanpa pahala,

 

wahai saudaraku,

saatnya tiba wahai teman,

lihatlah yang ada di bawah kakimu,

apakah terasa dinginnya lantai yang kau berdiri di atasnya,

saatnya mengingat sahabatku,

saat kaki yang kau lihat tadi akan sama dinginnya dengan tanah yang kau pijak sekarang...

 

saatnya untuk mengingat dimana tubuhmu dibaringkan setelah disholatkan, apakah jumlah yang menyolatkanmu sampai pada 40 bilangan…?

padahal bilangan 40 lebih adalah tanda kebaikan bagimu…

oleh karena itu, panjangkanlah silaturrahmi dirimu,

 

aku bukan orang yang suci,

bukan orang yang tidak pernah berbuat salah,

bukan orang yang bersih dari kekurangan,

 

tapi...

aku ingin kita semua bisa berubah,

aku ingin kita semua sadar bahwa kita satu kendaraan saat ini,

bahwa kita satu kapal saat ini,

yang aku takut, kita akan tenggelam sebelum bertaubat,

ya saudaraku...

 

ku sampaikan pesan ini ketika tubuhku sangatlah sehat,

sangatlah kuat,

tapi apalah daya,

ketika hati mengingat masa masa sakitnya ...

apalah daya ketika hati di nasihati dengan al qur’an dan hadits, dan atsar para sahabat,

tapi apalah daya, hati pemicu jatuhnya airmata ini saat menuliskan nasihat ini,

 

wahai saudaraku...

ilmuilah, berbakti pada orang tua, tapi bukan itu yang kumaksud, ilmuilah fiqh dan pengamalannya..

ilmuilah, sholat 5 waktu, tapi bukan hanya itu yang kumaksud, ilmuilah tata caranya,

pernahkah kita mendengar bahwa tidak diterima sholat diantara kita apa bila tidak lurus punggung kita ketika ruku'?

sudah luruskah punggung kita? sudah pernahkah kita mengamalkannya, ataukan kita malah berfikir kita sudah merasa punggung kita sudah lurus?

ataukah malah berfikir yang penting niat kita ikhlas, baik atau semacamnya…

ilmuilah wudhu sebelum sholat, tapi bukan hanya itu yang ku maksud,

pernahkah kita mendengar telinga merupakan kesatuan dari kepala, sehingga dalam membasuhnya tidak di pisah, kepala 3 kali telinga 3 kali?

 

masih banyak wahai saudaraku,

yang belum kita pelajari.

 

kita belum masuk dalam pembahasan perpecahan ummat,

kita belum masuk kedalam pembahasan khilafah islamiah,

 

aku hanya ingin kita berubah saudaraku,

jangan takut dijauhkan teman-temanmu, karena kau tidak sendiri,

kau bersamaku di saat kau dijauhkan mereka,

jangan takut ibu bapak akan merasa heran, karena kau tidaklah sendiri,

karena juga kau bukan yang pertama dipandang aneh keluarga sendiri,

 

tapi semua pilihanmu ya saudaraku,

 

aku tidak ingin nasihat ini hanya menggerakkan hati hanya pada saat di baca,

aku tidak ingin dipuji karena ini,

aku lebih suka dimaki karena akan megingatkanku pada hinanya diri ini selama ini.

padahal kurang apa harta yang kuterima, tapi semua itu hanyalah mengisi lambungku yang hanya secuil ini, tidak bisa mengisi luasnya hatiku.

lupa, lupa dan terkadang sengaja kita melupakan,

melupakan bersyukur kepadanya akan nikmat ini.

 

ya Allah, aku tidak bisa berkata lagi,

amat merugilah orang yang telah diberi kenikmatan iman islam ini,

tapi disia-siakan tanpa mempelajari islam dengan lebih dalam.

lindungi hamba dari hal itu ya Allah.

 

sahabatku,

maaf jika pesan menyesakkan hatimu,

9 comments:

  1. Tidak menyesakkan,tai membuat kita makin ingat akan kuasaNya..dan juga membuat kita ngeri mngingat sgala ksalahan kita,,

    ReplyDelete
  2. Iya nih... saya juga masih sering "meremehkan" tata cara wudu dan sholat.. hiks..

    ReplyDelete
  3. eh,ralat!maksudku tu bukan "tai" but "tapi"..krg huruf "T"

    ReplyDelete
  4. mbk... hiks, hiks, hiks....!! whoa mengingatkanku akan mati!!! setiap hari ketika aku bepergian, aq slalu berpikir," bagaimana jika malaikat izrail mendatangi kusaat ini?" setelah itu aq berdo'a, "Ya Allah,panjangkanlah uasia hambamu ini..." kemudian q berpikir kembali, " bagaimana jika saat ini malaikat izrail datang mengambil nyawa salah satu keluargaku terutama ibuku?" kemudian q berdo'a kembali, "ya Allah panjangkanlah usia smua keluarga saya...". kadangkala aq cemas memikirkanya...dan kadangkala menangis karenanya...

    ReplyDelete
  5. knapa harus pake: "terutama ibuku"???

    ReplyDelete
  6. 40 bilangan? Wah... yang tau letaknya mesjid aja nggak sampai 40 orang... gimana nih?

    ReplyDelete
  7. Jalan keluarnya bukan sekedar berdoa minta panjang usia, Nduk. Tapi:
    1. Menyadari bahwa kita dan saudara-saudara kita adalah milik-Nya, yang suatu ketika pasti akan diambil-Nya kembali. jadi ikhlaskankah
    2. Doa minta keberkahan usia kita, minta perlindungan agar Dia menjaga kita sehingga kita tidak berbuat salah dan dosa seumur hidup kita, lalu di kehidupan
    setelah mati kita bisa dipertemukan dengan orang-orang yang kita sayangi di surga-Nya..

    Amien ya rabbal alamieeen...

    ReplyDelete
  8. Itu menunjukkan bahwa ibu adalah orang yang paling dikasihi/dihormati (tentu setelah Allah dan Rasul), dan memang seharusnya begitu dan bahkan 3x lipat kasih/hormat kita pada ayah. Bukan berarti tidak mengasihi anggota keluarga lainnya. Tapi memang ibu semestinya kita dudukkan pada peringkat tertinggi...

    ReplyDelete