Kajian Nurul Iman
25.05.19
Ust. Nuzul Dzikri
Mencari Lailatul Qadar
Hari ke-20 Ramadhan. Malam-malam terbaik itu akan datang. Ayyaman ma'dudat, Al Baqarah 184 : Allah cepatkan bulan Ramadhan. Dan di hadapan kita ada malam-malam terbaik, finalnya Ramadhan, prime time-nya Ramadhan.
Semua event besar semakin menjelang hari terakhir semakin seru dan menegangkan. Semakin puncak.
Bicara tentang hari terakhir Ramadhan, tidak bisa dilepaskan dari Malam Lailatul Qadar
QS Ad Dukhan ayat 3
Sesungguhnya kami turunkan Al Qur'an di malam yg penuh berkah.
QS Al Qadr
Dan kami turunkan Al Qur'an di malam Lailatul Qadar. Berkahnya luar biasa. Malam terbaik di dunia.
Malam Lailatul Qadar itu lebih baik, lebih mulia, lebih berkah daripada 1000 bulan. Dan Nabi SAW menyatakan carilah malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Di malam-malam ganjil di 10 malam terakhir Ramadhan. Rasulullah mengerahkan kemampuan ibadah beliau di 10 hari terakhir ini.
Aisyah meriwayatkan, Nabi SAW di 10 malam terakhir Ramadhan bersungguh-sungguh beribadah dgn kesungguhan yg tidak pernah terlihat di waktu-waktu yg lain.
Imam An Nawawi : disunnahkan menambah kuantitas dan kualitas ibadah2 kita di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, dan salah satu tujuannya adalah pencarian malam Lailatul Qadar.
Lalu yg Allah kasih ke kita 1 malam yg lebih baik dr 1000 bulan.
Rasulullah memutuskan hubungan beliau dengan dunia sementara di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Dalam hadits Ibnu Majah, di bulan Ramadhan ada 1 malam yg kebih baik dr 1000 bulan. Barangsiapa yg gagal mendapatkan Lailatul Qadar, maka dia akan gagal di dunia dan akhirat, dan tidak ada yg gagal kecuali para pecundang.
Allah baik banget sama kita. Malam Lailatul Qadar diturunkan di bulan Ramadhan. Bulan dimana syaithan dibelenggu. Dlm riwayat, yg dibelenggu adalah syaithan kelas berat, adapun yg kelas kroco masih dilepaskan. Ketika kita gagal mendapatkan Lailatul Qadar, kita kalah dengan syaithan kelas teri. Jangan sampai jadi hamba dunia di 10 hari terakhir Ramadhan. Kalo ini gagal, gimana pasca Ramadhan?
Kalau harus terjatuh, jangan terjatuh di lap terakhir, karena begitu kita jatuh di lap terakhir, semua berakhir.
Madzhab sebagian ulama Syafi'iyah menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar bisa jatuh di malam genap, walaupun lebih berpeluang di malam ganjil. Hadits mengenai datangnya Lailatul Qadar di malam ganjil adalah penekanan, bukan pengkhususan. Karena yg satu umum, satunya bagian dr yg umum tsb.
Udah deh nggak usah kita pusingin kapannya, jadilah safety player di malam-malam terakhir ini, sapu bersih, insya Allah kita dapatkan Lailatul Qadar. Dan nggak usah ngeribetin pagi hari, karena ini semua misteri. Kata Imam Ibnu Hajar memang misteri agar kita semua jd safety player dengan menghidupkan malam-malam terkahir di bulan Ramadhan. Hanya 10 malam kok.
Muliakan 10 malam ini dan sikapi dengan spesial. Dan diantara caranya adalah :
Yg pertama : Menyikapi malam-malam ini dengan penampilan kita.
Para ulama terdahulu menyunnahkan untuk berpenampilan rapi di malam-malam ini, Anas bin Malik menyunnahkan untuk mandi di malam ini, pakai parfum, lalu pakai baju terbaik, pakai perhiasan.
Tsabit Al Bannani begitu masuk 10 malam terakhir beliau pakai baju terbagus mereka, pakai parfum.
Ibnu Umar : Allah lebih berhak mendapatkan penampilan prima anda daripada manusia.
Kita kebiasaan tampil cantik dan tampan di depan manusia.
Ibnu Abbas kalau ngisi kajian bajunya jutaan rupiah. Mereka pakai untuk ibadah, bukan untuk makhluk. Harus tampil keren ketika ibadah. Kalau kita nggak bisa memuliakan dengan penampilan, padahal ini yg paling simple. Takdzim itu pondasi.
Imam Adz Dzarnuji : tidaklah orang-orang sukses itu menjadi sukses kecuali diawali dengan takdzim, pemuliaan.
Allah lebih berhak mendapatkan penampilan prima kita daripada makhluk. Terutama di 10 hari terakhir Ramadhan.
Yg kedua : Jaga shalat 5 waktu berjamaah bagi laki-laki di malam-malam ini. Khususnya isya dan subuh berjamaah.
Imam Ar Ramli dlm kitab Nihayatul Muhtaj menyampaikan : bahwa pandangan Imam Syafi'i, barangsiapa yg mengerjakan shalat isya berjamaah dan dan shubuh berjamaah maka dia mendapatkan Lailatul Qadar.
Hadits Imam Muslim : Barangsiapa shalat isya berjamaah maka ia mendapatkan bonus pahala shalat tarawih setengah malam suntuk, dan barangsiapa mengerjakan shalat subuh berjamaah maka sempurnalah setengah malam itu.
Dalam beberapa diksi, ini adalah minimum requirement untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Yg ketiga : 10 malam ini pastikan kita shalat tarawih dan tahajud.
Barangsiapa shalat bersama imam sampai selesai maka ia akan mendapatkan pahala semalam suntuk.
Aku mengimami manusia di bulan Ramadhan lalu aku membaca surat Fathir di rakaat pertama dan tidak ada satupun suara yg masuk ke telingaku yg komplain.
Abdurrahman bin Hurnuz tarawih membaca Al Baqarah di 8 rakaat shalat tarawih. Begitu ada imam yg membaca Al Baqarah dlm 12 rakaat makmum bilang terlalu cepat.
Khalid bin Duraij imamnya mengkhatamkan Al-Qur'an setiap 3 malam dlm shalat tarawih. Lalu imamnya sakit. Digantikan oleh imam lain yg mengkhatamkan Al-Qur'an setiap 4 malam dan diprotes oleh makmumnya karena terlalu singkat.
Barangsiapa yg shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab maka dosanya diampuni oleh Allah
Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan ihtisab maka dosanya diampuni oleh Allah
Kalo ingin diampuni, pada saat kita berjuang dan mencari malam Lailatul Qadar harus ada iman dan ihtisab. Ihtisab artinya mengharapkan ganjaran dr Allah. Mengerjakan dengan senang dan gembira, dan tidak merasa berat dan lama.
Dulu itu imam tarawih itu bacaannya panjang, saking lamanya sampai bawa tongkat. Dan mereka baru bubar witir sebelum fajar.
Yg keempat : Baca Al Qur'anul Karim.
Imam Abu Hanifah kalau masih berada di antara kita sudah 40x khatam. Imam Qatadah setiap 3 hari khatam, begitu masuk 10 hari terakhir, sehari khatam. Dan kalau kita udah mentok, maka pegang hadits Nabi SAW berikut ini. Barangsiapa yg membaca Al Qur'an sebanyak 100 ayat di sebuah malam, maka dia akan mendapat bonus pahala shalat tarawih semalam suntuk.
Bayangin kalo kita tiap malem shalat isya berjamaah, shalat subuh berjamaah, shalat tarawih sampai selesai, dan baca 100 ayat, kita dapat pahalanya 3 malam suntuk loh ..
Imam Ibnu Rajab menjelaskan, inti dr itikaf adalah berkhalwat, memutuskan komunikasi dengan dunia, dengan makhluk, karena sibuk dengan Rabbul Alamin.
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa wafuanni. Ya Allah Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau mencintai orang-orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku. Berkhalwat dengan Allah, ceritakan dosa2 kita kepada Allah, yg dulu pernah ga shalat, yg dulu pernah berzina, berkhianat, nyakitin orang, tumpahkan air mata, minta ampun pada Allah.
Ini saatnya munajat dan merasakan kenikmatan bermunajat. Tidak ada kenikmatan yg lebih nikmat kecuali bermunajat kepada Allah.
Beruntunglah orang yg gampang bosen ketika bersama manusia, tp menikmati saat-saat bersama dengan Allah.
Anda cari kenikmatan di 3 hal, di waktu shalat, khususnya di shalat malam setelah shalat wajib, dan ketika membaca Al Qur'an, dan ketika anda berdoa, meminta ampun pada Allah. Dan kalau anda merasakan sensasi itu, orang2 beriman itu ketika disebutkan nama Allah hatinya bergetar, lalu jaga baik2 jangan sampai lepas, dan puji Allah, bersyukur pada Allah.
QS Al Anfal ayat 2
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal
Kenapa kita merasa bahwa kalimat Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa wa'fuanni itu kurang? Karena kita baca pake lisan, bukan pake hati.
Bergembiralah untuk hari terbaik dlm hidupmu, yaitu hari dimana kamu bertaubat.
Inti taubat adalah penyesalan, air mata. Bukan cengeng, tp sensasi. Allah beri kelezatan dan rasa manis bermunajat. Saking nikmatnya Imam Ahmad berandai2 jika Allah tidak segera mengangkat musibah dan sakitnya agar ia bisa berkomunikasi dgn Allah.
Kita nyaman cerita pada sahabat kita, memangnya Allah kurang baik sampai kita nggak cerita masalah2 kita, nggak nangis ke Allah padahal Allah Maha Mengetahui Semuanya, yg mampu merubah semua dinamika dan permasalahan kompleks di antara kita.
Hadits riwayat Tirmidzi : Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.
Kalo di malam yg penuh berkah aja kita ga bisa nangis, tangisi betapa beku hati kita...
Kenikmatan itu tergantung betapa besarnya ambisi dan perjuangan dan pengorbanan kita.
Ingat selalu sebuah doa yg terkenal yg dibacakan oleh malaikat Jibril : "Celakalah seseorang, kehinaan bagi dia di dunia dan di akhirat, yg memasuki Ramadhan, dan ketika Ramadhan berakhir dosa2nya belum diampuni oleh Allah. Dan Rasulullah berkata "aamiin"...
Yg berdoa adalah malaikat terbaik, yg mengaminkan adalah manusia terbaik, maka bagaimanalah doa ini tidak dikabulkan oleh Allah....
Aisyah mengatakan, apabila masuk 10 hari terakhir, maka Rasulullah mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malam-malamnya, dan beliau membangunkan keluarganya.
1. Mengencangkan ikat pinggang : beliau bersungguh-sungguh dan kesungguhan beliau tidak pernah terlihat di hari2 yg lain. Kalau di waktu normal beliau shalat tahajud dlm 1 rakaat membaca Al Baqarah, An Nisa, dan Ali Imran, beliau yg segala khilafnya yg sedikit diampuni Allah, beliau yg dipastikan masuk surga, yg pintu surga tidak akan dibuka kecuali diketuk oleh beliau,
bagaimanalah kita yg blm pasti surga kah jalan kita atau neraka yg menjadi akhir kita. Kita hendaknya minta tolong kepada Allah agar kuatkan, bugarkan fisik kita, lembutkan hati kita agar kita khusyu mencari Lailatul qadar.
2. Menghidupkan malam-malamnya : beliau tidak tidur sama sekali menurut beberapa riwayat, di dalam riwayat lain beliau hanya tidur sebentar.
So, hidupkan malam-malam twrakhir Ramadhan kita dengan membaca Al Qur'an, dengan isakan tangis kita seraya berucap Allahumma innaka afuwwun, tuhibbul afwa fa'fuanni
3. Beliau membangunkan keluarga beliau : banyak orang yg itikaf lupa mengontrol keluarga mereka,
Ibrahim bin Waqi : kalau bapakku menghidupkan malam terakhir ini, maka tidak ada anggota keluarga yg tidur.
Orang2 besar lahir dr proses. Orang yg mengenal Imam ahmad sejak kecil sudah menghidupkan malam terakhir Ramadhannya.
Beruntunglah kita masih diberi nafas di saat yg lain sudah meninggalkan dunia. Jangan jadi hamba dunia. Syukuri nikmat yg didapat saat ini. Fabiayyi aalaa i robbikuma tukadzdziban.
Hari ini adalah hari2 akhirat, orang2 beriman menunggu setahun lamanya untuk berjumpa dengan malam ini.
Semoga Allah beri taufik pd kita untuk menghidupkan malam2 ini dan mengkondisikan keluarga kita.